Minggu, 05 September 2010

Perkara Bid'ah

Orang yang berbuat bid'ah adalah orang yang mngerjakan suatu amalan dalam agama Islam yang tidak pernah dicontohkan oleh Nabi shallallaahu' alaihi wa sallam. Bid'ah adalah mengadakan sesuatu yang baru dalam agama. Orang yang berbuat bid'ah hatinya gelap, perkataannya gelap, dan akalnya gelap, sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah.
Bid'ah sangat merusak agama dan lebih dicintai iblis daripada maksiat. Imam Sufyan ats-Tsauri rahimahullaah (wafat th. 161 H) berkata,

albid'atu ahabbu ilaibliisa minalma'siyatu, wal ma'siyatu yutaabu minha wal bid'atu la yutaabu minhaa

Artinya : "Perbuatan bid'ah lebih dicintai oleh ibls daripada kemaksiatan. Pelaku kemaksiatan masih mungkin ia untuk bertaubat dari kemaksiatannya sedangkan pelaku kebid'ahan sulit untuk bertaubat dari kebid'ahannya."

Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,

wa iyyakum wa muhdatsatilumuuri fainna kulla muhdatsatiin bid'atuun, wa kulla bid'atin dollallatun

Artinya : "Dan jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang baru (dalam agama), karena sesungguhnya setiap perkara yang baru itu adalah bid'ah. Dan setiap bid'ah itu adalah sesat."
Di dalam Islam tidak ada bid'ah hasanah. Sabda Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam di atas, "semua bid'ah adalah sesat, meskipun orang memandangnya baik.
Sebaik apapun perbuatan bid'ah tidak akan diterima oleh Allah SWT, sebagaimana sabda Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam,

man ahdatsa fii amrinaa haazaa ma laysa minhu fahuwa raddun

Artinya : "Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu yang baru dalam agama yang tidak ada contohnya dari kami maka ia tertolak."

Bid'ah merupakan salah satu dari dua perkara selain syirik yang sangat berbahaya bagi kehidupan dunia dan akhirat karena dapat merusak agama, merusak hati, merusak akal, merusak persaudaraan, merusak persatuan, dan merusak kehormatan.

sumber : Manhaj Ahlus Sunnah wal Jama'ah dalam Tazkiyatun Nufus, karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas